Fashion selalu berkembang dan berubah seiring waktu. Gaya berpakaian bukan hanya soal penampilan, tetapi juga cara seseorang mengekspresikan diri dan identitas mereka. Di dunia yang semakin global dan terkoneksi, berbagai gaya fashion dari berbagai belahan dunia dapat memengaruhi dan menginspirasi satu sama lain. Berikut adalah tujuh jenis fashion style yang populer di dunia saat ini.
1. Streetwear
Streetwear berasal dari budaya skateboard dan hip-hop, dan kini telah menjadi salah satu gaya fashion paling berpengaruh di dunia. Ciri khas streetwear meliputi pakaian yang nyaman, kasual, dan sering kali oversized. Merek-merek seperti Supreme, Off-White, dan BAPE merupakan pionir dalam gaya ini. Item populer dalam streetwear termasuk hoodies, sneakers, t-shirts dengan grafis, dan celana jogger.
Streetwear tidak hanya tentang pakaian, tetapi juga tentang sikap dan cara hidup. Banyak penggemar streetwear menganggapnya sebagai bentuk ekspresi diri dan cara untuk menunjukkan keunikan mereka. Kolaborasi antara merek streetwear dan desainer terkenal atau selebriti juga menambah daya tarik dan eksklusivitas gaya ini.
2. Bohemian (Boho)
Gaya bohemian atau boho sangat dipengaruhi oleh estetika hippie dari tahun 1960-an dan 1970-an. Ciri khas fashion style ini meliputi pakaian yang longgar, motif etnis, dan aksesori berlapis. Elemen seperti rok panjang, blus berenda, jaket kulit, dan aksesori seperti kalung dan gelang yang terbuat dari bahan alami sangat umum dalam gaya boho.
Boho adalah gaya yang mengutamakan kenyamanan dan kebebasan. Ini sering kali dianggap sebagai gaya yang santai dan tidak terlalu terstruktur, dengan banyak penggunaan kain yang mengalir dan motif yang mencolok. Banyak orang memilih gaya boho sebagai cara untuk mengekspresikan cinta mereka terhadap alam dan seni.
3. Minimalis
Gaya minimalis menekankan kesederhanaan dan fungsionalitas. Prinsip dasar dari gaya ini adalah “less is more”, yang berarti pakaian harus sederhana, bersih, dan tanpa detail yang berlebihan. Warna yang dominan dalam gaya ini biasanya netral seperti hitam, putih, abu-abu, dan beige.
Merek-merek seperti COS dan Uniqlo adalah contoh bagus dari fashion minimalis. Pakaian yang dirancang dengan baik dan potongan yang tepat adalah kunci dari gaya ini. Minimalis juga mencakup prinsip keberlanjutan, dengan fokus pada pakaian yang tahan lama dan berkualitas tinggi, bukan tren sementara.
4. Vintage
Gaya vintage merujuk pada pakaian yang berasal dari era sebelumnya, biasanya dari tahun 1920-an hingga 1980-an. Banyak orang tertarik pada gaya vintage karena estetika unik dan kualitas tinggi dari pakaian lama. Pakaian vintage sering kali memiliki cerita dan sejarah, yang menambah nilai sentimental bagi pemakainya.
Berbelanja di toko-toko barang bekas dan pasar loak adalah cara populer untuk menemukan item vintage. Pakaian seperti gaun flapper dari tahun 1920-an, rok lingkaran dari tahun 1950-an, dan jaket denim dari tahun 1980-an adalah contoh klasik dari fashion vintage. Menggabungkan elemen vintage dengan pakaian modern dapat menciptakan tampilan yang unik dan personal.
5. Preppy
Gaya preppy berasal dari busana yang dikenakan oleh siswa sekolah persiapan di Amerika Serikat. Ciri khas gaya ini meliputi pakaian yang rapi dan klasik seperti sweater argyle, blazer, rok lipit, dan polo shirt. Warna-warna yang dominan adalah warna pastel dan warna-warna klasik seperti navy, putih, dan merah.
Merek seperti Ralph Lauren dan Tommy Hilfiger adalah contoh dari fashion preppy. Gaya ini menekankan kerapian dan sering kali dihubungkan dengan estetika yang konservatif dan elegan. Preppy juga mencerminkan gaya hidup tertentu yang berhubungan dengan kegiatan seperti bermain tenis, golf, dan berlayar.
6. Athleisure
Athleisure adalah gabungan antara pakaian olahraga dan pakaian sehari-hari. Gaya ini muncul dari kebutuhan akan pakaian yang nyaman dan fungsional, tetapi tetap terlihat trendi. Ciri khas athleisure meliputi legging, bra olahraga, jaket bomber, dan sneakers. Merek seperti Lululemon, Nike, dan Adidas sangat berpengaruh dalam gaya ini.
Athleisure sangat populer karena fleksibilitasnya. Pakaian athleisure dapat digunakan untuk berolahraga, bekerja, atau bahkan untuk hangout bersama teman. Kombinasi antara kenyamanan dan gaya menjadikan athleisure pilihan yang sempurna untuk kehidupan yang sibuk dan dinamis.
7. Grunge
Gaya grunge berasal dari subkultur musik grunge pada akhir 1980-an dan awal 1990-an. Ciri khas gaya ini meliputi pakaian yang lusuh dan terlihat usang, seperti flanel kotak-kotak, jeans robek, kaos band, dan sepatu bot. Nirvana, band grunge terkenal, sangat berpengaruh dalam popularitas gaya ini.
Grunge adalah antitesis dari fashion yang rapi dan berstruktur. Gaya ini mencerminkan pemberontakan terhadap norma dan standar kecantikan konvensional. Merek seperti Dr. Martens dan thrift store menjadi pilihan utama bagi mereka yang menyukai gaya ini. Grunge juga menekankan individualitas dan kebebasan berekspresi.
Kesimpulan
Fashion style adalah cerminan dari kepribadian, preferensi, dan budaya seseorang. Tujuh gaya fashion yang dibahas di atas menunjukkan betapa beragamnya dunia fashion saat ini. Dari streetwear yang penuh dengan sikap dan kebebasan, hingga minimalis yang elegan dan sederhana, setiap gaya memiliki daya tariknya sendiri.
Dalam memilih gaya fashion, penting untuk tetap otentik dan merasa nyaman dengan apa yang dikenakan. Fashion adalah tentang ekspresi diri, jadi jangan takut untuk bereksperimen dan menemukan gaya yang paling sesuai dengan Anda. Tren mungkin datang dan pergi, tetapi gaya pribadi adalah sesuatu yang selalu dapat Anda miliki dan kembangkan.